Dinar Emas
dalam Islam?
Ada berbagai pertimbangan untuk memilih
investasi dalam dinar emas. Beberapanya dapat kami uraikan di bawah ini.
1. Dinar Emas Untuk Syiar
Islam
Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda,
"Tidak ada kewajiban zakat atas harta emas yang belum sampai 20 dinar.
Apabila telah sampai 20 dinar, maka zakatnya adalah setengah dinar. Demikian
juga perak tidak diambil zakatnya sebelum sampai 200 dirham yang dalam hal ini
zakatnya adalah 5 dirham."
(1 dinar= 4,25 gram, jadi 20 dinar=85 gram)
(1 dirham=2,975 gram, jadi 200 dirham=595
gram)
"Dipotong tangan seorang pencuri
pada pencurian seperempat dinar ke atas." (HR. Bukhari)
Kalaulah dinar emas tidak tersosialisasi
dengan baik di tengah masyarakat, tentu kita akan bertanya-tanya “1 dinar itu
berapa rupiah?”
2. Zero Inflation Effect
Harga dinar emas tidak selamanya naik
melainkan fluktuatif terhadap mata uang (grafik harga dinar dapat dilihat di
halaman utama website ini). Namun secara jangka panjang harga dinar emas selalu
mempunyai kecenderungan meningkat.
Ketika harga dinar emas turun, pastilah harga
komoditi yang lain seperti minyak, gandum dll juga ikut turun.
Diriwayatkan dari ‘Urwa : “Bahwa Nabi memberinya
satu Dinar untuk membeli domba untuk beliau. ‘Urwa membeli dua ekor domba untuk
beliau dengan uang tersebut. Kemudian dia menjual satu ekor domba seharga satu
Dinar, dan membawa satu Dinar tersebut bersama satu ekor dombanya kepada Nabi.
Atas dasar ini Nabi berdoa kepada Allah untuk memberkahi transaksi ‘Urwa.
Sehingga ‘Urwa selalu memperoleh keuntungan (dari setiap perdagangannya) –
bahkan seandainya dia membeli debu” (HR Ahmad)
Pada zaman Rasulullah harga kambing di kisaran
1-2 dinar, sekarangpun dgn 1-2 dinar (saat ini Rp 1,5jutaan) masih bisa untuk
membeli kambing.
Bandingkan dengan rupiah yang 40 tahun lalu
harga kambing di kisaran Rp 800, sekarang sudah jutaan rupiah, menurut data
statistik dan prediksi 40 tahun yg akan datang harga kambing akan berada di
kisaran Rp 5,5 milyar!
3. Dinar Emas Sangat
Cocok Untuk Investasi/Tabungan Jangka Panjang
Tabungan Pendidikan Anak
“Saya seorang yang merasakan langsung tak
berdayanya nilai pertanggungan asuransi dalam rupiah yang pernah saya ikuti.
Saya ikut asuransi pendidikan mulai tahun 1988. Pada 2006 saya mendapatkan
nilai tebus yang dijanjikan pihak asuransi yaitu Rp 22,5 juta. Sebuah nilai
yang saya anggap besar ketika pertama kali join di asuransi pendidikan
dulu.
Ternyata uang itu tak bernilai ketika anak
saya harus masuk ITB yang uang masuknya ketika itu Rp 45 juta. Setelah mengenal Dinar Islam sebagai penyimpan
asset dan instrument investasi, saya kembali menghitung. Seandainya premi
asuransi saya secara bertahap saya alihkan dalam bentuk Dinar, maka pada tahun
2006 itu saya akan memiliki 227 keping Dinar yang setara dengan Rp 161.000.000
!!
Tabungan Haji
Haji ONH biasa
Tahun 2000 – 70 dinar
Tahun 2009 – 26 dinar
Tahun 2015 – 15 dinar (prediksi)
4. Dinar Emas Mudah Didapat dan Sangat Liquid
Properti mungkin bisa dijadikan pilihan untuk
investasi jangka panjang, tetapi kelebihan dinar adalah sangat liquid. Berbeda
dengan properti yang terkadang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk
menjualnya, dinar emas bisa ditukar uang hari itu juga.
Contoh:
Bulan Januari kita menabung Rp. 750 ribu
(misalkan harga dinar saat itu Rp. 1.500.000), maka saldo m-dinar kita 0,5
dinar. Bulan Februari kita menabung lagi Rp. 400 ribu (harga dinar Rp. 1.600.000),
tabungan m-dinar bertambah 0,25 dinar. Bulan Maret kita menabung lagi Rp. 560
ribu (harga dinar Rp. 1.600.000), tabungan m-dinar bertambah 0,35 dinar. Jadi
totalnya 1,1 dinar.
Januari - Rp. 750.000/1.500.000 – 0,5
dinar
Februari - Rp. 400.000/1.600.000 – 0,25
dinar
Maret - Rp. 560.000/1.600.000 – 0,35
dinar
Total - 1,1 dinar (fisik dinar
dapat diambil/dikirim)
Waktu beli emas dan menjual emas yang baik
Tuesday, 18 May 2010 07:14
Hal yang paling banyak ditanyakan oleh pembaca
situs ini ke saya adalah pertanyaan seputar kapan waktu terbaik untuk membeli
Dinar/Emas dan kapan waktu terbaik untuk menjualnya. Tulisan ini untuk memberi
jawaban secara umum, agar jumlah e-mail yang saya harus jawab menurun J.
Untuk membeli emas atau Dinar dengan tujuan
membangun ketahanan ekonomi jangka panjang, agar anak-anak bisa sekolah sampai
tuntas, agar ketika tua kita tidak menjadi beban orang lain, agar asset yang
merupakan hasil jerih payah kita tidak terus menurun nilainya dari waktu – ke
waktu; maka membeli emas untuk tujuan ini dapat dilakukan kapan saja.
Dalam rentang waktu jangka menengah/panjang,
tidak ada istilah ketinggian untuk harga emas atau Dinar. Ketika harga Dinar
pertama kali menyentuh nilai Rp 1,000,000/Dinar (emas di kisaran Rp
237,000/gram) sekitar dua setengah tahun lalu – tepatnya tanggal 27
Oktober 2007; saat itu banyak yang berpendapat harga Dinar sudah ketinggian –
lalu sementara permintaan Dinar menurun.
Ironinya ketika 13 bulan kemudian (27/11/2008) harga
Dinar menyentuh angka Rp 1,400,000/Dinar ( emas di kisaran Rp 325,000/gram),
permintaan Dinar justru mencapai titik tertingginya. Kemudian 15 bulan
berikutnya lagi (19/02/2009)ketika angka menyentuh Rp 1,600,000/ Dinar ( emas
di kisaran Rp 373,000/gram), kembali permintaan Dinar mencapai titik tertinggi
berikutnya.
Dari fakta-fakta diatas, Anda akan mudah
memahami bahwa bila Anda menabung untuk tujuan proteksi nilai atau membangun
ketahanan ekonomi dalam jangka panjang – maka tidak ada waktu yang salah
untuk memindahkan asset Anda dari Asset yang berpeluang mengalami debasement(penurunan
nilai) yaitu uang kertas ke asset yang terbukti memiliki daya beli stabil
sepanjang zaman yaitu emas atau Dinar.
Apakah trend yang terjadi seperti yang
ditunjukkan oleh angka-angka tersebut diatas akan terus berlangsung ?, dan
harga emas/Dinar yang sekarang dianggap sudah benar-benar ketinggian oleh
sebagian orang – akhirnya akan turun juga ?.
Dalam jangka pendek iya, bisa jadi harga
emas/Dinar akan turun. Namun sekali lagi dalam jangka panjangnya – lebih banyak
faktor fundamental yang mendorongnya naik ketimbang turun. Salah satu faktor
yang sangat dominan adalah realitas bahwa uang kertas dunia saat ini dibangun dengan
hutang – ketika hutang menumpuk dan tidak ada lagi yang bisa/mau memberi
hutangan baru – sedangkan hutang lama harus dibayar – maka pasti uang
kertas jatuh nilainya.
Grafik diatas adalah prediksi OECD
(Organisation for Economic Co-operation and Development) untuk negara-negara
yang konon paling kuat ekonominya. Rata-rata negara anggota OECD ternyata akan
memiliki hutang (liabilities) yang melebihi GDP-nya tahun depan (2011). Dari
grafik diatas, dapat kita ambil kesimpulan sederhana bahwa seluruh mata uang
negara-negara anggota OECD akan turun significant (mengalami debasement) dalam
rentang waktu yang tidak terlalu lama – kecuali China. Ketika nilai uang kertas
jatuh, apa yang terjadi dengan harga emas dan benda riil lainnya ? – sederhana,
harga emas dan benda riil lainnya akan melambung !.
Untuk sementara China berkemungkinan bisa
bertahan paling lama dalam hal kekuatan mata uangnya. China juga merupakan
negara yang sangat pinter dalam mendorong rakyatnya membangun ketahanan ekonomi
– dengan menganjurkan langsung dan mempermudah rakyatnya membeli emas –
mumpung ekonomi mereka kuat dan uang mereka lagi perkasa.
Jadi kalau kita mau belajar sampai ke negeri
China termasuk dalam hal ketahan ekonomi ini, maka insyaAllah tidak ada waktu
yang salah untuk membeli emas atau Dinar.
Membeli emas/Dinar hanya akan salah bila
tujuannya untuk spekulasi jangka pendek. Karena dalam jangka pendek harga emas
akan terus bergejolak – sehingga sangat mungkin Anda merugi karena fluktuasi
ini.
Lantas kapan waktu menjualnya yang terbaik ?;
Yang terbaik adalah ketika Anda membutuhkannya untuk keperluan riil seperti
membayar sekloah, pergi haji, membayar rumah, membayar biaya kesehatan,
memindahkan ke investasi sektor riil dlsb. Anda tidak akan pernah menyesal
mencairkan emas atau Dinar Anda untuk keperluan-keperluan yang riil tersebut.
Sebaliknya bila Anda menjual emas/Dinar hanya
karena tertarik harga lagi tinggi – maka sangat mungkin Anda bisa menyesal
karena angka tertinggi saat ini – bisa saja menjadi kelihatan sangat rendah
hanya dalam belasan bulan kedepan seperti contoh angka-angka tersebut diatas.
Ringkasnya adalah membeli emas/Dinar yang
terbaik adalah pada saat Anda memiliki excess funduntuk keperluan
jangka panjang; dan menjualnya terbaik adalah ketika Anda membutuhkannya untuk
menutup kebutuhan yang riil.
Sebaliknya membeli
emas/Dinar untuk tujuan spekulasi jangka pendek selalu berpeluang untuk rugi
karena fluktuasi jangka pendek; dan demikian pula menjual emas/Dinar hanya
karena melihat harga tinggi sesaat – juga bisa menyesal – karena rekor-rekor
tertinggi harga emas akan terus bermunculan sejalan dengan debasement mata
uang kertas. Wa Allahu A’lam.